Perwakilan PSSI dengan Presiden FIFA, dalam acara Kongres FIFA ke-72 di Doha, Qatar |
SOCCERPEDIA - Dalam acara diskusi antara Pesatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Federation Internationale de Football Association (FIFA), terungkap bahwa biaya Liga-1 Indonesia dengan menggunakan sistem home-away mencapai 6 juta US dolar.
Diskusi tersebut dilakukan secara terpisah sehari setelah acara Kongres FIFA ke-72 di Doha, Qatar, pada 31 Maret 2022 lalu.
Selain itu PSSI dan FIFA juga sepakat untuk mendukung segala upaya yangbterkait dengan 'Climate Change'.
Baca Juga: 'AYO Arena', Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA bagi Komunitas Sepak Bola Amatir
Pada kesempatan tersebut PSSI hadir diwakili oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) Vivin Sungkono, dan Wakil Sekretaris Jenderal PSSI, Maaike Ira Puspita.
Pada Jumat (1/4), PSSI bersama FIFA serta sejumlah negara Asia-Pasifik melakukan diskusi dan seminar terkait pengembangan Sepak Bola.
Acaranya sendiri dikemas dengan tajuk 'FIFA Asia-Pasific Islands Forum 2022'.
FIFA dan Pasific Islands Forum (PIF) melakukan proses penandatangan nota kesepahaman (MoU).
Baca Juga: Tanpa Rezza Mahaputra Lubis, Indonesia Junior League Musim 2022 Akan Segera Kick-off
Hal ini dilakukan dalam rangka kerja sama meningkatkan kesadaran aksi mitigasi perubahan iklim untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius, dan memanfaatkan peluang untuk pengembangan Sepak Bola tahan iklim di kawasan Blue Pacific.
"PSSI diminta menghadiri untuk memberi presentasi tentang tantangan yang dihadapi sebagai negara archipelago terbesar di dunia dalam mengatur agenda Timnas, Liga dan pembangunan kapasitas, baik dari segi pengembangan departemen teknik maupun infrastruktur," kata Maaike Ira Puspita.
Baca Juga: NAC Strata Asia Luncurkan 'Integrated Football Academy NAC Fenix'
Seperti diketahui, pada saat kondisi normal home and away satu musim kompetisi Liga 1, jarak yang ditempuh ke semua 18 klub mencapai hampir 1,4 juta km dengan biaya hampir 6 juta dolar.
"PSSI diajak berdiskusi untuk mengatasi hal ini, terutama dalam menghadapi pemanasan global. Ini merupakan FIFA-Asia Pacific Island Forum pertama yang diadakan untuk mengatasi masalah global warming," jelas Maaike Ira Puspita.
Baca Juga: SPFA - UNNES: 'Psikologi Seorang Atlet dan Evaluasi Hasil Latihan'
Sementara itu, Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan Sepak Bola tidak kebal terhadap dampak perubahan iklim, dengan Sepak Bola akar rumput, rekreasi, amatir, dan elit terpengaruh di seluruh dunia.
“Adalah tanggung jawab kami untuk memanfaatkan kekuatan dan popularitas olahraga kami untuk menangani topik penting ini pada momen kritis dalam sejarah kami dan kami senang bekerja dalam kemitraan dengan Forum Kepulauan Pasifik di wilayah yang sangat terpengaruh,” kata Gianni Infantino.
"Saya berbicara dari perspektif Sepak Bola sebagai Presiden FIFA, tetapi juga dari sudut pandang manusia: karena manusia telah mendorong dan mempercepat laju perubahan iklim, jadi kita juga harus mengambil tindakan, dan tindakan seperti itu telah diabadikan dalam bisnis sehari-hari FIFA sejak 2016," jelas Presiden FIFA tersebut.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar