Simson Rumahpasal, salah satu legenda hidup timnas Indonesia era tahun 70-an, saat menghadiri kompetisi IJL di BSD (Sumber: Dokumentasi S...
Simson Rumahpasal, salah satu legenda hidup timnas Indonesia era tahun 70-an, saat menghadiri kompetisi IJL di BSD (Sumber: Dokumentasi SOCCERPEDIA.id) |
TANGERANG SELATAN (IJL) - Memasuki pekan ke-3-nya, laga Indonesia Junior League (IJL) semakin terlihat sangat kompetitif, aksi saling kejar poin antar tim per kategori usia (U-9, U-11 dan U-13), juga tidak terhindari. Namun demikian, ada beberapa tim yang masih cukup konsisten bertahan, bahkan kemampuan timnya cenderung meningkat. Sebut saja, Young Warrior FA, tidak tanggung-tanggung hingga pekan ke-3, disemua kategori usia, mereka sukses memimpin puncak klasemen sementara IJL 2020 tanpa terkalahkan.
Kompetisi IJL pada kategori U-11 akhir pekan kemarin (19/9) juga diwarnai dengan kehadiran salah satu mantan pemain senior, bintang timnas Indonesia pada era pertengahan tahun 70-an hingga awal tahun 80-an, yakni Simson Rumahpasal. Ia sendiri sengaja hadir karena ikut menjadi salah satu arsitek dan pendamping bagi beberapa junior football players asuhannya.
Kepada SOCCERPEDIA.id, Simson yang masih terlihat sangat gagah dan tetap bersemangat memasuki usianya yang sudah mencapai 70 tahun ini mengungkapkan, "Saya melihat kompetisi IJL ini sangat bagus sekali, karena semua pembinaan memang harus dimulai dari bawah. Anak-anak sejak usia dini seperti ini memang harus konsisten dilatih dan ikut berkompetisi. Paru-paru, jantung dan otot mereka akan bagus hasilnya jika konsisten dilatih seperti ini terus, jadi saat menginjak usia 20 tahun nanti, mereka mestinya sudah siap secara fisik," ungkap Simson.
Suasana kompetisi IJL di BSD (Sumber: Dokumentasi SOCCERPEDIA.id) |
Menanggapi aktivitasnya selepas gantung sepatu, bintang timnas Indonesia asal Pulau Seram, Maluku, Ambon ini juga menambahkan, "Setelah pensiun, hingga saat ini saya masih tetap aktif melatih Sepak Bola. Beberapa diantaranya adalah 5 orang anak didik yang saya latih khusus dan saat ini join dengan tim Putera Utama U-11 IJL musim ini. Saya hadir untuk menyaksikan penampilan kelima anak didik saya tersebut bersama timnya, sekaligus juga ingin melihat secara langsung suasana serta keseruan kompetisi IJL ini," sambungnya.
"Saat ini sudah jauh lebih baik, jaman saya dulu tidak ada sekolah khusus Sepak Bola, apalagi pelatih seperti sekarang. Jadi kita ini hanya di ambil dari sekolah-sekolah biasa saja untuk dilatih di klub. Ada rasa kebanggaan tersendiri saat kita berhasil memakai seragam timnas Indonesia, meskipun kompensasinya masih sangat kurang. Kalau sekarang ini, jika diseriusi dalam bidang Sepak Bola rasanya lumayan juga dan sudah bisa menghidupi ekonomi keluarga," ungkap pemain yang menjadi spesialis bek kanan dimasa jayanya saat membela timnas Indonesia dulu.
Saat masa ke-emas-annya dulu, Simon tercatat pernah membela beberapa klub Sepak Bola kenamaan ditanah air, diantaranya adalah Bintang Timur Ambon, PSSA Ambon Junior dan Senior, Mutiara Pertamina Makasar, Beringin Putra, PSM Makasar, Warna Agung (Galakarya) hingga pernah juga menjadi bagian dari squad Persija Jakarta.
Rezza M. Lubis (CEO-IJL) dan Simson Rumahpasal (Sumber: Dokumentasi SOCCERPEDIA.id) |
Tidak kurang hampir selama 8 tahun lamanya Simson ikut mengawal sektor pertahanan timnas Indonesia, dimana dalam kurun waktu tersebut, ia sempat tampil beberapa kali dalam sejumlah ajang kompetisi internasional membela tim Garuda, seperti Merdeka Games, Pra-Olimpiade, King's Cup, SEA Games hingga ajang Pra-Piala Dunia.
Sementara itu karir barunya sebagai pelatih telah ia tekuni selepas menggantungkan sepatunya. Simon juga pernah tercatat sempat bergabung menjadi pelatih dengan sederet klub Sepak Bola profesional, antara lain: Persikota Tangerang, Warna Agung, Persita Tangerang, Persijatim Jakarta Timur, PS Ketapang, Persipon Pontianak, Persika Karawang, dan PS ABRI.
Soal harapan terhadap Sepak Bola Indonesia, Pria yang lahir pada bulan Agustus tahun 1950 lalu ini menyampaikan, "Semoga Sepak Bola Indonesia bisa punya prestasilah! Artinya bisa berbicara pada level Asia Tenggara, Benua Asia, sesudah itu masuk ke Piala Dunia, targetnya kan disitu!" ujar Simon penuh antusias.
Simson Rumahpasal, saat membela tim Persija (Sumber: Dokumentasi www.football5star.com) |
Soal pembinaan Sepak Bola saat ini, Simson juga masih sangat optimis bisa terus membaik, apalagi saat ini dukungan pemerintah sudah mulai terlihat. "Ajang Piala Dunia U-20 pada tahun 2021 mendatang merupakan salah satu bukti keseriusan pemerintah Indonesia untuk memberikan kesempatan khusus bagi perkembangan Sepak Bola ditanah air ini, karena itu silahkan dimanfaatkan dengan baik, terutama dari sisi prestasinya. Jika masih gagal terus di evaluasi, perbaiki terus konsep pembinaannya, sampai sukses!" pungkas Pria penggemar Messi dan Chistiano Ronaldo ini.
"Kita ambil contoh zaman saya masih aktif main Sepak Bola, Jepang itu saat bertanding dengan kita tidak pernah bisa menang, tapi karena mereka sangat disiplin dan proses pembinaannya berjalan dengan baik, saat ini mereka bukan hanya bicara pada level Asia saja, bahkan mulai diperhitungan hingga level Dunia. Jadi kalau bisa kita contoh seperti Jepang saja!" tambah Simson.
Soal kiprah timnas Indonesia dibawah asuhan Shin Tae Yeong, Simson juga sempat mengomentari agar dipisahkan dengan baik antara kepentingan Pelatih, Pemain dan Manajemen Sepak Bola. "Biarkan pelatih itu fokus soal teknis, dan Pemain soal disiplin, sementara itu Manajemen diberikan kesempatan untuk me-manage dengan sebaik-baiknya hal-hal diluar teknis dan disiplin Pemain, agar tidak saling tumpang tindih" tutup Simon mengakhiri sesi wawancara dengan SOCCERPEDIA.id disela-sela kesibukannya menyemangati anak-anak didiknya dalam kompetisi IJL U-11. (Author: Yul)
SOCCERPEDIA.id - all things about soccer
(kanal berita kekinian dengan sudut pandang jaman now)
COMMENTS