Lutfi Zulkifli, CEO Liga Bandung Famili Football (LBFF) (Sumber: Instagram Lutfi Zulkifli @lutfi1908zul) BANDUNG - Beberapa waktu ya...
Lutfi Zulkifli, CEO Liga Bandung Famili Football (LBFF) (Sumber: Instagram Lutfi Zulkifli @lutfi1908zul) |
BANDUNG - Beberapa waktu yang lalu SOCCERPEDIA.id berkesempatan untuk bertemu langsung dan melakukan interview dengan penggagas sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Liga Bandung Famili Football (LBFF), Lutfi Zulkifli, salah satu liga komunitas yang cukup konsisten mengadakan kompetisi Sepak Bola amatir di Bandung.
Pria yang kerap disapa Kang Lutfi ini menceritakan bagaimana ide serta semangat awal mula liga Sepak Bola amatir dari komunitas ini terbentuk. "Awal mula kita bentuk LBFF ini disebabkan beberapa hal, diantaranya adalah karena menjamurnya liga komunitas di Bandung, lalu biasanya mereka kesulitan mencari lawan main, selain itu fasilitas lapangan Sepak Bola yang layak untuk mereka bermain juga masih sulit ditemukan", ujar Kang Lutfi.
"Kesulitan liga-liga komunitas dalam mencari lawan dan lapangan akhirnya kami coba wadahi melalui LBFF ini. Sebelumnya kami juga telah mengadakan kompetisi Sepak Bola amatir yang bertajuk Famili Cup yang merupakan liga pra-musim, yang berupa festival dan selesai dalam waktu satu hari saja. Diluar dugaan, ternyata peminat dari liga komunitas cukup antusias menyambut liga pra-musim ini, makanya kita buat hingga 3 musim liga pra-musim ini", sambung Kang Lutfi.
Gelaran Liga Bandung Famili Football (LBFF) Season 1 (Sumber: Instagram Lutfi Zulkifli @lutfi1908zul) |
Ketika ditanya mengenai persyaratan atau kategori khusus bagi liga komunitas yang ingin join dalam LBFF ini, Kang Lutfi menyampaikan bahwa: "Sebenarnya tidak ada kriteria khusus untuk dapat bergabung dalam LBFF ini, biasanya yang pertama kali kami lihat adalah melalui referensi media social milik tim tersebut, karena disana akan terlihat eksistensi tim atau klub mereka, yang kedua kita akan melihat materi atau struktur tim, karena kami di LBFF sepakat untuk melarang pemain ex-profesional bermain dalam liga kita. LBFF berkomitmen untuk memberikan wadah serta panggung bagi para pemain amatir yang belum mendapatkan tempat, layaknya para pemain profesional atau pun ex-profesional", ucap pria penggemar Liga Italia ini.
Sementara itu, menyikapi banyaknya kompetisi liga amatir sejenis yang digelar di Bandung, Kang Lutfi turut mengamini dan ia menyatakan bahwa: "Komunitas Sepak Bola di Bandung itu umumnya memiliki member yang cukup banyak, bahkan biasanya bisa mencapai lebih dari 50 orang. Jadi jika mereka hanya ikut satu kompetisi saja, maka bisa dipastikan tidak semua member bisa di akomodir, yang pada akhirnya mereka malah merasa seperti tidak terwadahi, dan pindah ke komunitas lain. Karena itu, tim komunitas ini biasanya bisa mengikuti 2-3 kompetisi sekaligus, bahkan diwaktu yang bersamaan", sambung Kang Lutfi.
Gelaran Coppa Bandung Famili Football (CBFF) di Lapangan Inspire Arena, Lembang, Bandung (Sumber: Instagram Mizbeck Gallery @mizbeckgallery) |
Masalah klasik seperti keributan yang seringkali terjadi pada liga komunitas Sepak Bola amatir ini juga turut menjadi konsen utama Kang Lutfi dan kawan-kawan operator yang memang paling bertanggungjawab terhadap kelancaran berlangsungnya kompetisi LBFF. Seperti kita ketahui bersama, pada beberapa kompetisi liga amatir seringkali terjadi cekcok hingga berujung keributan sesama tim peserta.
Terkait hal ini, Kang Lutfi ikut mengomentari, "LBFF saat ini sudah bekerjasama dengan wasit resmi yang berlisensi dibawah naungan Askot Bandung, jadi jika terjadi perselisihan atau komplain yang tidak terselesaikan dilapangan, maka kasus tersebut bisa dibawa ke komisi wasit sesuai jalur yang telah diatur oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Selain itu, untuk mengantisipasi keributan yang sering kali terjadi antara para pemain, kami sengaja mengadakan kompetisi LBFF ini di area yang cukup kondusif, seperti di Lapangan Pusenif milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) - Angkatan Darat (AD)", sambung pria penggemar tim il Nerazzurri alias Inter Milan ini.
Terkait hal ini, Kang Lutfi ikut mengomentari, "LBFF saat ini sudah bekerjasama dengan wasit resmi yang berlisensi dibawah naungan Askot Bandung, jadi jika terjadi perselisihan atau komplain yang tidak terselesaikan dilapangan, maka kasus tersebut bisa dibawa ke komisi wasit sesuai jalur yang telah diatur oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Selain itu, untuk mengantisipasi keributan yang sering kali terjadi antara para pemain, kami sengaja mengadakan kompetisi LBFF ini di area yang cukup kondusif, seperti di Lapangan Pusenif milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) - Angkatan Darat (AD)", sambung pria penggemar tim il Nerazzurri alias Inter Milan ini.
"Rencana kedepan, selain menyelesaikan beberapa kompetisi yang sudah digelar ini, kita juga akan mengagendakan lanjutan liga, seperti Coppa Bandung Famili Football (CBFF) dan beberapa lanjutan liga sejenis lainnya. Kami memang sengaja mengadopsi konsep kompetisi Sepak Bola dari Liga Italia ini ke Bandung, jadi kita akan selalu memiliki event Liga Pra-musim, Liga dan Coppa", sambungnya menambahkan.
Lutfi Zulkifli, CEO Liga Bandung Famili Football (LBFF) saat launching member card LBFF (Sumber: Instagram Lutfi Zulkifli @lutfi1908zul) |
Saat ini, LBFF juga tengah membuat beberapa inovasi agar member tim yang sudah pernah dan akan join dalam LBFF bisa semakin solid dan yang lebih penting, LBFF akan memiliki database pemain. Salah satu inovasi LBFF adalah dengan mengeluarkan member card LBFF. "Kami mencoba merangkul para pemain dari seluruh tim peserta agar memiliki member card LBFF, tentunya dengan beberapa manfaat yang akan mereka peroleh, seperti diskon khusus pada beberapa merchant dan cafe di Bandung, bisa e-money, serta benefit-benefit lainnya yang otomatis akan mereka dapatkan jika memiliki member card LBFF ini", ujar Kang Lutfi menyampaikan dengan sangat antusias kepada SOCCERPEDIA.id.
"Kami sangat berharap, terutama dari segi fasilitas berupa lapangan Sepak Bola yang bisa terus diperbaiki atau sengaja dibuatkan khusus oleh pemerintah setempat, agar bisa lebih layak untuk komunitas-komunitas Sepak Bola amatir yang belakangan ini semakin meningkat pertumbuhannya di Bandung, bahkan setiap pekannya ada saja komunitas baru yang muncul!", pungkasnya.
Yulyanto (Founder SOCCERPEDIA.id) dan Lutfi Zulkifli (CEO LBFF) saat internal meeting partnership di Bandung (Sumber: Dokumentasi Mizbeck Gallery) |
Selain itu, karena tagline LBFF adalah "The Real Fun Football", kami tentunya sangat berharap agar fasilitas lapangan Sepak Bola yang akan dibangun oleh pemerintah, nantinya adalah lapangan Sepak Bola natural berupa tanah lapang dengan rumput alami, bukan rumput sintetis. Dengan adanya fasilitas ini mudah-mudahan saja bisa mewadahi seluruh komunitas di Bandung, terutama untuk kegiatan-kegiatan yang lebih positif bagi masyarakat dan lingkungan, seperti halnya Sepak Bola ini", ujar Kang Lutfi mengakhiri sesi wawancara dengan SOCCERPEDIA.id.
Seperti kita ketahui, saat ini Kang Lutfi dan tim LBFF telah sukses menyelesaikan gelaran kompetisi LBFF Season 1, dan juga tengah melangsungkan gelaran Coppa Bandung Famili Football (CBFF) yang berlokasi di Lapangan Inspire Arena, Lembang, Bandung. Dalam waktu dekat ini, mereka juga sepertinya akan memulai kembali gelaran kompetisi LBFF Season 2.
Semoga saja ada banyak sosok-sosok lain di Bandung atau diluar Bandung yang bisa terinspirasi dan turut serta untuk membangun pertumbuhan industri Sepak Bola di tanah air kita ke arah yang lebih baik lagi kita ya guys! Maju terus Kang Lutfi beserta jajaran tim LBFF! Semoga pihak-pihak yang berkepentingan mendengar dan mau mewujudkan cita-citanya tersebut, demi kemajuan Sepak Bola di Indonesia. (Author: Yul)
SOCCERPEDIA.id - all things about soccer
(kanal berita kekinian dengan sudut pandang jaman now)
COMMENTS