M. Yusuf Kurniawan "Bung Yuke" (by SOCCERPEDIA.id) Dalam perkembangan sepak bola level grass root satu dekade terakhir bela...
M. Yusuf Kurniawan "Bung Yuke" (by SOCCERPEDIA.id) |
Dalam perkembangan sepak
bola level grass root satu dekade terakhir belakangan ini, nama Liga TopSkor sangat identik sekali. Hal ini
karena perannya selama ini dalam melakukan pembinaan serta mencetak para pemain
muda berbakat melalui kompetisi Liga TopSkor yang konsisten dilakukan setiap tahunnya. Mereka terbilang cukup
produktif dalam melakukan regenerasi para pemain muda timnas Indonesia saat ini,
bahkan beberapa diantaranya sudah menjadi squad andalan timnas Indonesia dalam debut laga pertandingan-pertandingan
International.
Sebagai contoh, dalam
seleksi timnas Indonesia kategori U16 bulan lalu saja, ada sekitar 16 alumni
yang berasal dari para pemain Liga TopSkor yang telah dipanggil oleh Coach Bima Sakti untuk mengikuti tahapan seleksi squad timnas Indonesia U16.
Ke-16 alumni
tersebut diantaranya adalah: Al Muqmin (Kalteng
Putra), Alexandro Felix Kamuru (Barito Putera), Andhika Dwi (PS Tira Persikabo), Ariel Gunawan (Persib), Dimas Juliono (Persib), Fidre Rafli (Persija), Fransiscus Valentino Amaral (PSIS), Kadek Arel (Bali United), Mohammad Hafizh (Semen
Padang), Micko Dharma (Semen
Padang), Nevin Geraldo (Perseru
Badak Lampung), Resa Aditya (PS Tira
Persikabo), Saptian Dwi (PS Tira
Persikabo), Tangguh Chesta (Persija), Tristan Alif (Asiop), dan Zanadin Fariz (Perseru Badak Lampung).
Mereka semua
merupakan para pemain muda dan berbakat jebolan Liga Topskor dari klubnya
masing-masing yang rutin mengikuti kompetisi Liga TopSkor setiap musimnya. Mereka yang terpilih dianggap memiliki kemampuan
secara teknis dan jam terbang yang cukup untuk dipanggil mengikuti seleksi oleh
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), dalam rangka memilih kandidat terbaik
para pemain timnas Indonesia kategori U16.
Para Peserta Seleksi U14 Tim TopSkor Indonesia Goes to Gothia Cup China 2019 (by SOCCERPEDIA.id) |
Dalam kesempatan seleksi tim TopSkor Indonesia (TSI) gelombang pertama untuk para pemain U14 Gothia Cup 2019 hari kedua (16/6) di Lapangan Universitas Trisaksi, Nagrak, Ciangsana, Bogor, SOCCERPEDIA.id berkesempatan menemui M. Yusuf Kurniawan, Direktur Kompetisi Usia Muda Liga TopSkor kategori U12, U13, U15, U16 dan U17, untuk melakukan interview langsung.
Pria yang kerap
disapa “Bung Yuke” ini, selain Pemimpin Redaksi Harian TopSkor, juga merupakan sosok komentator terkenal dalam dunia sepakbola
ditanah air. Beliau merupakan sosok “Man Behind the Scene” dari kesuksesan terselenggaranya Liga TopSkor, dimana proses pembinaan yang dilakukan oleh “Bung Yuke” dan timnya melalui
kompetisi Liga TopSkor secara konsisten pada level grass root selama ini, telah memberikan banyak kontribusi dalam memberikan
pasokan para pemain muda dan berbakat bagi PSSI.
April 2019 lalu,
Liga TopSkor baru saja
menyesaikan putaran kompetisi musim 2018/ 2019. Dari kompetisi tersebut, ada sekitar
79 pemain junior yang dipilih dan dianggap memiliki kriteria cukup baik selama
jalannya musim pertandingan dan berkesempatan untuk memperebutkan jatah 16
kursi pemain utama yang akan dikirim mewakili Tim TopSkor Indonesia (TSI) dalam kompetisi Gothia
Cup 2019 yang akan diselenggarakan di China pada bulan
Agustus 2019 mendatang.
Bung Yuke
menyampaikan bahwa: “Kita memiliki tim scouting yang memantau setiap pekan perkembangan mereka selama 26 minggu atau
sekitar 6 bulan selama berlaga pada Liga TopSkor. Yang terbaik akan diseleksi lagi karena pesertanya tidak hanya dari
area Jakarta, namun juga mencakup area Bandung. Tim Technical
Study Group (TSG) Liga TopSkor akan menentukan, yang paling utama soal skill mereka, intelegency, kepandaian dalam membaca permainan, attitude pasti, lalu mental selama pertandingan akan terlihat pasang-surut
mereka sebagai pemain, juga merupakan bagian kriteria penilaian dari tim TSG
Liga TopSkor”.
Seperti diketahui
bahwa sebelumnya Tim TopSkor Indonesia (TSI)
goes to Gothia Cup China 2019 telah membentuk tim
Technical Study Group (TSG) Liga TopSkor dengan melakukan pemantauan serta menjaring sekitar 79 pemain dari
seluruh peserta kompetisi Liga TopSkor U-13 musim 2018/2019.
Coaches Tim TopSkor Indonesia by SOCCERPEDIA.id |
Head Coach yang diberikan kepercayaan untuk melakukan proses seleksi ke-16 pemain utama kompetisi Gothia Cup 2019 tersebut adalah Yunus Muchtar dengan dibantu oleh 2 orang asisten pelatih, yaitu Imral Usman dan Oky Suyono. Sementara itu proses seleksinya sendiri dibagi menjadi 2 gelombang, dimana gelombang pertama, Sabtu (15/6) dan Minggu (16/6) diikuti oleh sebanyak 33 pemain, sementara sisanya akan menjalani proses seleksi pada hari Senin (17/6) dan Selasa 18/6).
Bung Yuke juga menambahkan:
“Ini merupakan ajang untuk memberikan jam terbang kepada para pemain junior yang
akan mewakili TopSkor Indonesia, dimana tujuan akhirnya adalah memberikan kontribusi bagi timnas
Indonesia, karena setelah 9 tahun Liga TopSkor berdiri sudah banyak pemain-pemain timnas Indonesia yang berasal dari
sini. Jadi regenerasi ini yang memang kita coba terus lakukan, supaya timnas Indonesia
memiliki banyak stok para pemain”.
Menanggapi soal
potensi perkembangan sepak bola pada level grass
root, Bung Yuke menyampaikan pendapatnya: “Animo
anak-anak untuk bermain sepakbola sangatlah besar, dan harapannya juga cukup
tinggi, dan ini tentu saja harus kita wadahi. Hal ini tidak cukup hanya dari
pihak swasta saja, peran dan dukungan pemerintah terkait penyediaan fasilitas
berupa sarana dan prasarana yang hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah
buat kita semua, adalah hal yang utama”.
“Yang tidak kalah
penting adalah peran dari para pengurus PSSI di daerah, yang sebenarnya lebih
memiliki tanggung jawab untuk melakukan proses pembinaan. Pertanyaannya adalah,
kenapa mereka lebih memilih datang ke Liga TopSkor? Karena ditempat asal mereka, kompetisi kurang berjalan baik. Hal inilah
yang pada akhirnya kita dari pihak swasta, harus ikut terlibat. Selain Liga TopSkor,
tentunya ada beberapa institusi sejenis lainnya yang juga ikut berkontribusi
dalam melakukan pembinaan melalui wadah kompetisi, seperti halnya Liga Kompas, Indonesia
Junior Soccer League (IJSL), dan Indonesia Junior League (IJL). Hanya saja
mereka lebih focus ke usia paling bawah, jadi timnas Indonesia lebih melihat Liga
TopSkor yang paling diatas
dan usianya lebih mendekati untuk ditarik menjadi kandidat para pemain timnas
Indonesia.” Ujar Bung Yuke.
Peran pemerintah dalam
hal kurangnya penyediaan fasilitas dan infrastuktur seperti sarana dan
prasarana lapangan, menjadi keluhan utama Bung Yuke. “Usia muda itu harus di biasakan
bermain dilapangan yang bagus, sementara lapangan yang dimiliki oleh pemerintah
saat ini, kebanyakan untuk umum dan kurang perawatan apalagi renovasi, hal ini
menyebabkan mereka bermain dilapangan yang kurang proper atau kurang layak. Hal
ini sebenarnya merupakan masalah klasik yang sudah ada sejak dulu kala, dan saya
merasa olah raga memang belum menjadi prioritas pemerintah Indonesia saat ini”.
Bung Yuke
menambahkan: “Meskipun saat ini pemerintah melalui Kemenpora sudah mulai ikut
secara konkrit dengan melakukan program pembinaan melalui kompetisi piala
Kemenpora U12, U14, U16, Liga Santri, dan Liga Mahasiswa yang sebenarnya sudah
cukup bagus, namun sebenarnya prioritas yang harus dilakukan oleh pemerintah saat
ini adalah lebih kepada pembenahan infrastruktur, karena tanggungjawab untuk
menggelar kompetisi tersebut sepenuhnya merupakan tanggungjawab dari Federasi”.
“Tapi ini semua
tentunya kembali lagi ke persoalan anggaran negara, harus di prioritaskan
kemana dulu. Saya melihat olah raga ini belum menjadi prioritas, karena prioritas
pemerintah masih di soal Pendidikan. Padahal sesungguhnya olahraga merupakan bagian
dari proses pendidikan juga. Anggota DPR mesti didorong untuk memperhatikan
juga soal olahraga, karena olah raga merupakan bagian dari pembentukan karakter
bangsa. Sepertinya olahraga di indonesia ini masih dianggap sebagai kebutuhan
rekreasi saja, dan bukanlah sebuah kebutuhan yang cukup penting, jadi wajar
saja jika pada akhirnya hanya memiliki anggaran yang kecil”, sambung Bung Yuke.
Menyikapi maraknya
klub-klub Eropa yang mulai melirik negara Indonesia sebagai focus utama dari marketnya,
Bung Yuke berpendapat: “Memang idealnya kita bisa kerjasama saling
menguntungkan atau bersimbiosis mutualisme dengan mereka. Sepak bola memang
harus dikemas secara komersil agar bisa lebih menarik dan meningkatkan minat
para sponsor untuk biaya operasional klub dalam melakukan pembinaan, jadi
marketingnya jalan, idealismenya juga jalan. Kalau hal tersebut bisa
dimanfaatkan dengan baik, tentunya sangat bagus sekali, karena jaman sekarang
kita tidak bisa lepas dari komersialisasi. Namun yang paling penting adalah
bagaimana komersialisasi tersebut bisa mengantarkan idealisme kita untuk membentuk
sebuah tim sepak bola agar menjadi lebih bagus lagi”.
“Aktivitas marketing
tentunya tidak lepas dari jumlah audience, sementara itu Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa,
sudah dapat dipastikan akan menarik bagi siapapun, dan dalam bidang apapun,
termasuk sepak bola. Minat mereka untuk masuk kepasar Indonesia harus bisa
dimanfaatkan, misalnya seperti di Korea mereka melakukan kerjasama dengan
perusahaan-perusahaan Korea seperti Hyundai, Samsung, sehingga mereka memiliki
kewajiban untuk menyisihkan dananya, berapa persen dari keuntungan mereka
dikontribusikan untuk olahraga”.
Hal itulah yang seharusnya
lebih didorong oleh pemerintah kita saat ini. Padahal sebelumnya pemerintahan masa
Jokowi ini sudah sempat meluncurkan sebuah program percepatan sepak bola
nasional, tapi faktanya mana? Jangan sampai program tesebut hanya menjadi
sebagai “macan kertas” saja, karena terlalu banyak teori!”
Pria yang merupakan
penggemar berat tim Juventus ini kemudian mengakhiri wawancara dengan SOCCERPEDIA.id, dengan
menambahkan sedikit pernyataan: “Fokus kami saat ini hanya terhadap
perkembangan sepak bola nasional dan networkingnya pun masih hanya sebatas untuk timnas Indonesia, belum sempat
terpikirkan apalagi berencana untuk menembus pasar sepakbola di luar Indonesia”.
Konsistensi seperti Liga TopSkor inilah yang idealnya bisa dilakukan oleh masing-masing institusi yang terkait dengan
perkembangan football industry di tanah air, tentunya jika sepak bola
kita ingin lebih maju dan mampu bersaing dengan dunia Internasional. Liga TopSkor
telah memulainya sejak 9 tahun yang lalu dan masih tetap konsisten hingga saat
ini, bagaimana dengan kalian Guys???... (Author: Yul)
SOCCERPEDIA.id
- all things about soccer
(kanal berita kekinian
dengan sudut pandang jaman now)
COMMENTS